Pisangmerupakan salah satu buah buah untuk ibu hamil yang baik untuk diet dan camilan. Dalam rekomendasi National Institutes of Healthkepada ibu hamil adalah mengkonsumsi 3-4 porsi buah pisang setiap hari. Karena nutrisi yang terkandung didalamnya sangat dibutuhkan oleh ibu dan janin. Pada pisang ukuran sedang mengandung 105 kalori yang cukup memenuhi kebutuhan ibu hamil. Jakarta - Apabila seseorang mengalami sakit perut setelah makan, besar kemungkinan makanan tersebut telah terinfeksi bakteri Salmonella. Mengutip laporan Food Standards Scotland, bakteri ini menjadi penyebab kedua yang sering menginfeksi makanan menjadi beracun setelah Campylobacter. Bakteri Salmonella pertama kali ditemukan seorang ilmuwan Amerika, Daniel E. Salmon, pada 1885. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, ia menemukan bakteri ini dari hasil isolasi usus babi yang mengidap penyakit kolera hog cholera. Sejak ditemukan, bakteri jenis ini diketahui menyebabkan penyakit bawaan dari makanan selama kurang lebih 125 tahun. Salmonellosis adalah sebutan nama penyakit yang ditularkan melalui makanan yang biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella biasanya hidup pada hewan, seperti ayam, sapi, babi, reptil, dan usus manusia dan diekskresikan dalam tinja. Penularannya dapat melalui makanan yang terkontaminasi, paparan lingkungan, maupun dari hewan yang sebelumnya terinfeksi. Daging sapi atau unggas mentah, telur, produk susu merupakan bahan makanan yang berpotensi mengandung bakteri Salmonella. Makanan lain, seperti produk segar salad, buah dan sayuran dapat terkontaminasi melalui kontak dengan kotoran hewan dan manusia. Melansir MedicineNetNet, seseorang yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella akan mengalami sejumlah gejala, antara lain diare, kram perut, mual, muntah, hingga demam. Gejala ini biasanya berkembang antara 12 dan 72 jam setelah terinfeksi dan berlangsung 4-7 hari dan hilang tanpa pengobatan. Iklan Orang dengan gejala parah atau berkepanjangan harus berkonsultasi dengan dokter. Mereka yang memiliki risiko lebih besar menjadi sakit parah dengan keracunan makanan yang disebabkan oleh Salmonella adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Guna mencegah penularan infeksi oleh bakteri Salmonella, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan makanan terutama saat mengolah daging mentah. Pun saat hendak menyantap makanan tersebut, pastikan sudah mencuci tangan hingga bersih. Jangan lupa, tempatkan makanan yang dimasak di permukaan yang bersih untuk mencegah rekontaminasi. HARIS SETYAWAN Baca juga Berikut Ini Penyakit Akibat Bakteri Salmonella dan Cara Mencegahnya
Adapunmakanan yang belum bisa di konsumsi bayi usia 9 bulan antara lain; Madu: ini dapat mengandung bakteri yang dapat merusak usus bayi Anda, yang mengarah ke sindrom langka yang disebut botulisme pada bayi. Madu juga merupakan jenis gula, yang dapat berakibat buruk bagi pertumbuhan gigi si bayi. Beberapa jenis ikan hiu, ikan todak, atau
Pengertian Makanan Sehat Makanan sehat dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi organ dan memastikan kinerjanya. Secara umum, jenis makanan yang tergolong dalam kelompok makanan sehat mengandung berbagai nutrisi. Syarat makanan yang sehat 4 sehat 5 sempurna, yaitu bersih, memiliki gizi yang baik dan seimbang. Keseimbangan makanan sehat adalah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Asupan nutrisi untuk tubuh bisa didapat dari beragam jenis makanan sehat, tidak terbatas pada satu jenis saja. Bahkan, disarankan untuk mengonsumsi ragam menu untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Mengonsumsi berbagai jenis makanan bisa memberikan nutrisi yang berbeda, sehingga gizi yang diperlukan oleh tubuh bisa terpenuhi. Jenis Pilihan Makanan Sehat Makanan sehat seharusnya dapat memberikan beragam kandungan nutrisi dalam jumlah yang memadai, termasuk mineral dan vitamin. Berikut beberapa jenis makanan sehat yang bisa jadi pilihan dan baik untuk dikonsumsi setiap hari – Sayur-sayuran Sayuran hijau adalah makanan sehat peringkat pertama karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Sayuran hijau yang baik dikonsumsi untuk kesehatan tubuh, antara lain – Brokoli Sayuran yang satu ini kaya akan serat, kalsium, kalium, folat dan fitonutrien. Zat ini adalah senyawa yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Brokoli juga mengandung vitamin C, antioksidan, serta beta-karoten. Satu porsi brokoli, yaitu sebanyak 100 gram dapat memberi kamu lebih dari 150 persen asupan vitamin C harian yang disarankan. – Kale Ada berbagai macam nutrisi yang terkandung di dalam daun-daun Kale. Vitamin C adalah salah satu nutrisi yang dimiliki Kale, dan menurut Departemen Kedokteran Amerika Serikat USDA, kale juga mengandung sejumlah besar vitamin K, yaitu sebanyak 817 mikrogram atau 778 persen dari asupan harian yang direkomendasikan. – Sayuran Berdaun Hijau Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak mengonsumsi sayuran berdaun hijau gelap, seperti bayam atau kubis, dapat secara signifikan menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Bayam, misalnya, sangat kaya akan antioksidan, terutama ketika direbus. Bayam juga merupakan sumber vitamin A, B6, C, E, dan K yang baik. – Buah-buahan Buah-buahan juga sangat penting dikonsumsi karena memiliki kandungan vitamin yang tinggi. Berikut ini buah yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi Apel, karena memiliki kandungan serat, vitamin C, dan antioksidan lain. Jeruk, yang kaya vitamin C. Alpukat, yang memiliki kandungan tinggi lemak sehat, kalium, dan vitamin C. Pisang, sebagai salah satu sumber kalium. Buah-buahan berry, seperti blueberry dan strawberry. Memiliki kandungan antioksidan dan serat yang tinggi serta rendah kalori. – Daging dan Telur Daging sapi tanpa lemak adalah sumber protein dan zat besi yang tinggi bila dibanding daging lainnya. Selain itu, telur juga punya kelebihan karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, yaitu protein dengan kandungan asam amino essensial dan non essensial lengkap, vitamin, mineral, dan lemak tak jenuh. – Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian Kelompok makanan ini merupakan jenis makanan sehat yang renyah dan sarat akan nutrisi dan berbagai mineral penting untuk tubuh, termasuk magnesium dan vitamin E. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang baik, terutama bagi mereka yang vegetarian. – Ikan dan Makanan Laut Lainnya Makanan laut seperti ikan adalah sumber asam lemak omega-3 dan yodium. Berdasarkan penelitian, orang yang sering makan ikan laut memiliki risiko lebih rendah terhadap beragam penyakit, seperti penyakit jantung dan cenderung berumur panjang. – Susu Susu memiliki kandungan tinggi mineral, protein hewani, lemak sehat, dan juga vitamin. Selain itu, kandungan kalsium pada susu juga memiliki kadar tinggi. Susu juga diolah menjadi keju, difermentasi menjadi yoghurt yang baik untuk pencernaan karena mengandung banyak bakteri baik. Makanan Sehat untuk Mencegah Penyakit Mengonsumsi makanan sehat tidak hanya baik untuk fungsi tubuh, tetapi juga bisa menurunkan risiko penyakit, seperti Ikan Salmon Ikan salmon dan jenis ikan lainnya yang mengandung akan asam lemak omega-3 masuk dalam kelompok makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi. Jenis makanan ini bisa membantu menjaga kesehatan organ jantung, sehingga bisa menurunkan risiko gangguan jantung aritmia dan juga tekanan darah. Selain itu, dapat mencegah peradangan serta menurunkan trigliserida. Oatmeal Oatmeal juga baik untuk kesehatan jantung. Jenis makanan ini kaya akan kandungan serat, sehingga bisa membantu mengontrol kadar kolesterol. Bagi pengidap diabetes, oatmeal merupakan makanan yang sangat penting karena dapat menjaga kadar gula darah. Makanan ini dapat menyehatkan jantung dengan menurunkan kolesterol jahat LDL karena kandungan seratnya. Biji-bijan Mengonsumsi biji-bijian utuh, seperti gandum, beras merah, atau jagung sebagai sumber utama karbohidrat dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya. Sebab, protein, antioksidan, vitamin B, mineral zat besi, magnesium, dan zink dan serat yang terkandung dalam biji-bijian tersebut. Sayuran Hijau Sayuran hijau mengandung banyak serat, karotenoid, folat, fitokimia, magnesium, potasium, dan kalsium. Karotenoid, pigmen yang mengandung senyawa antioksidan yang terdapat pada buah-buahan dan sayuran yang berwarna cerah. Karotenoid juga dapat dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, sehingga menyehatkan jantung. Jeruk Satu buah jeruk mengandung vitamin C, karbohidrat, potasium, folat, kalsium, thiamin/vitamin B1, Niacin/vitamin B3, Pyridoxine, dan berbagai vitamin lainnya yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Kandungan yang ada di buah jeruk juga dapat mengurangi kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko kolesterol baik. Itulah beberapa jenis makanan sehat yang baik dikonsumsi dan bisa membantu memenuhi nutrisi tubuh. Cari tahu lebih lanjut seputar kebutuhan nutrisi tubuh dengan menghubungi dokter atau ahli gizi di Halodoc.✔️ Lebih mudah bicara dengan ahli kesehatan melalui Video/Voice Call atau Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! Referensi Healthline. Diakses pada 2022. 50 Foods That Are Super Healthy. Medical News Today. Diakses pada 2022. What are the top healthful foods? Verywell Fit. Diakses pada 2022. Health Benefits of Dark Green Vegetables. Diperbarui pada 31 Mei 2022
Ketikamulai merasa stres, efeknya tak hanya secara psikis tapi fisik pun dapat terpengaruh, salah satu penyebab stres adalah makanan. Ketika mulai merasa stres, efeknya tak hanya secara psikis tapi fisik pun dapat terpengaruh, salah satu penyebab stres adalah makanan. Senin, 16 Mei 2022; Cari. Sayuran selama ini memang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat dunia sebagai salah satu jenis makanan yang kaya akan gizi dan nutris serta dianjurkan dikonsumsi oleh masing masing individu di setiap harinya. Pernyataan tersebut tentunya tidak salah dan memang benar adanya. Namun apa yang terjadi bila sayuran yang selama ini dikenal sangat baik bagi tubuh tersebut malahan mengandung bakteri ? Ya. Bakteri ternyata bukan hanya bisa menyerang produk makanan berupa daging dari binatang namun juga dapat menyerang sayur mayur. Lalu berbahayakan sayuran bila sudah terkontaminasi oleh bakteri ? Apa saja bahayanya serta bagaimana bisa sayuran terkontaminasi oleh bakteri ? Yuk simak lebih lanjut artikel dibawah ini. Sayur mayur dan Bakteri Banyak yang percaya bahwa tubuh manusia terdiri dari jiwa dan raga. Dimana jiwa lebih identik dengan kondisi mental dan pikiran seorang manusia dan raga lebih identik dengan kondisi fisik manusia. Ya ungkapan ini bila dipikirkan memang benar adanya dimana kesehatan tubuh seorang manusia bergantung pada sehat atau tidaknya jiwa dan raganya atau mental dan kondisi fisik orang tersebut. Banyak orang yang sehat secara raga atau jasmani, namun bila ia berada di suatu kondisi dimana pikiran dan mental terlalu depresi atau stress maka tidak bisa dikatakan sehat seutuhnya serta akan sedikit atau banyak memperngaruhi kesehatan raga dan jasmani orang tersebut. Keadaan ini juga berbanding lurus dengan kesehatan jasmani atau raga seseorang dimana umumnya keadaan jasmani seseorang ditentukan sehat atau tidaknya ialah dari makanan dan minuman apa saja yang dikonsumsi oleh orang tersebut serta apakah orang tersebut cukup istirahat atau olahraga. Dari 3 hal ini, yang biasanya akan lebih memiliki peran dominan terhadap kesehatan fisik seseorang ialah makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh orang tersebut karena segala asupan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruh nilai gizi dan nutrisi tubuh manusia tersebut. Pakar kesehatan dan ahli medis pun umumnya akan mengatakan bahwa bila ingin tubuh yang sehat maka kamu harus banyak menkonsumsi sayuran. Ini memang benar adanya. Sayuran merupakan makanan yang kaya akan gizi, vitamin serta berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sayuran pun umumnya tidak akan meninggalkan banyak lemak dalam tubuh manusia karena sifat sayuran yang kaya akan serat sehingga cocok dikonsumsi kamu yang sedang diet. Sayuran juga termasuk makanan yang aman dikonsumsi oleh orang orang dengan aliran hidup vegetarian. Namun ternyata sayuran tidaklah sepenuhnya sehat, adanya bakteri yang bisa masuk kedalam sayuran menyebabkan kesehatan sayuran dan tingkat keamananannya untuk dikonsumsi menjadi suatu pertanyaan. Memang selama ini bakteri lebih sering dikenal mengkontaminasi produk daging dari binatang, namun ternyata sayurpun mampu terkontaminasi bakteri yang biasanya berasal dari pupuk yang dipakai oleh para petani dalam menanam sayuran tersebut. Pupuk sayuran biasa menggunakan kotoran hewan sehingga bakteri yang ada pada kotoran hewan tersebut dapat mengkontaminasi sayuran. Bakteri yang biasa ditemukan pada sayuran ialah bakteri E Coli, bakteri listeria dan bakteri salmonella. Cara membersihkan sayuran yang terkontaminasi Bakteri Bila sayuran yang sudah terkontaminasi bakteri ini terkonsumsi oleh manusia maka akan menimbulkan efek diare, mual, muntah, pusing, pingsan dan semacamnya. Ini dipastikan akan menyebabkan manusia tersebut mengalami keracunan makanan dan akan membutuhkan penannganan dokter atau tim medis sesegera mungkin dalam mengatasi masalah tersebut. Lalu cara apakah yang dapat kamu lakukan dalam mencegah diri kamu mengkonsumsi sayuran yang sudah terkontaminasi bakteri ? Caranya cukup mudah walau mungkin lebih sedikit merepotkanmu yaitu dengan memilih sayuran yang sudan mengalami proses sterilisasi sayuran menggunakan desinfektan atau cairan pembunuh bakter dan kuman saat sayuran dipetik. Selain itu cara mudah lainnya ialah dengan membersihkan sayuran sebelum kamu memasak sebersih bersihnya menggunakan air yang mengalir serta cairan pembersih sayuran yang sekarang banyak dijual di pasar umum atau minimarket dan swalayan terdekat. Cuci bersih sayuran tersebut, atau rendam dengan air garam sebelum kamu memasaknya. Jangan lupa untuk selalu membuang beberapa sentimeter dari bagian batang sayuran dan cuci bersih bagian batang dan daun sayuran. Semoga informasi satu ini bisa berguna untuk menambah info dan pengetahuanmu. 15 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Ibuhamil tentu penting untuk menjaga asupan makanan karena akan berpengaruh kepada perkembangan bayi di dalam kandungan. Demi menjaga kesehatan ibu dan bayi, berikut ini beberapa jenis makanan yang dilarang untuk ibu hamil: 1. Makanan dan minuman yang mengandung alkohol. Saat seorang ibu hamil mengonsumsi alkohol, maka alkohol tersebut dapat
- Bakteri adalah organisme prokariotik yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara-cara untuk mengatasi bahaya yang disebabkan oleh bakteri tersebut. Berikut ini pembahasan tindakan preventif dan pengawetan makanan sebagai langkah-langkah yang dapat diambil untuk melawan bakteri yang berpotensi merugikan. Tindakan Pencegahan Preventif 1. Vaksinasi Salah satu cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah dengan vaksinasi. Vaksin mengandung bakteri yang telah dilemahkan sehingga tubuh dapat mengembangkan kekebalan terhadap bakteri penyebab penyakit tertentu. Contohnya adalah vaksin kolera, vaksin tifus, vaksin BCG TBC, vaksin DTP difteri, tetanus, pertusis, dan vaksin TCD typus, kholera, desentri. 2. Sterilisasi Sterilisasi digunakan dalam pengawetan makanan untuk memusnahkan bakteri. Metode aseptis digunakan untuk mencapai kondisi steril. Sterilisasi dapat dilakukan dengan pemanasan menggunakan udara panas atau uap air panas bertekanan tinggi. Penggunaan oven dengan suhu 170-180°C digunakan untuk sterilisasi peralatan di laboratorium, sementara autoklaf dengan suhu 115-134°C digunakan untuk sterilisasi bahan dan peralatan. 3. Pasteurisasi Pasteurisasi adalah proses pemanasan dengan suhu rendah selama beberapa waktu, umumnya dilakukan pada bahan makanan yang tidak tahan pemanasan dalam suhu tinggi, seperti susu. Tujuan pasteurisasi adalah mematikan bakteri patogen seperti Salmonella dan Mycobacterium, sambil mempertahankan rasa dan aroma khas dari makanan tersebut. Teknik pasteurisasi ditemukan oleh Louis Pasteur, seorang ilmuwan Perancis. Baca Juga Jenis-Jenis Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya, Salah Satunya Bakteri Atrik
Memilihmakanan saat hamil bisa dibilang susah-susah gampang. Ibu hamil tidak boleh makan sembarangan agar janin yang dikandungnya tetap sehat. Berikut adalah beberapa makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil: 1. Buah nanas. Tidak boleh makan daging kambing, yg dibakar2, buah nanas, buah durian yg berlebihan.
– Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan sering buang air besar BAB, feses berair, dan perut terasa sangat mulas atau perih. Diare umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus di dalam saluran pencernaan, khususnya di bagian usus. Masalah diare umum terjadi di masyarakat dan dapat mengganggu jalannya aktitivitas makanan, terbukti baik dikonsumsi saat diare karena bisa bantu proses penyembuhan. Baca juga 7 Penyebab Diare Paling Umum yang Perlu Diwaspadai Lantas apa saja makanan tersebut? 1. Makanan hambar Dikutip dari HealthLine, makanan hambar dan rendah serat adalah pilihan terbaik untuk dikonsumsi saat diare. Makanan yang rendah serat membantu menurunkan tingkat keparahan masalah di saluran pencernaan. Makanan ini juga bersifat mengikat, sehingga membantu feses jadi lebih padat. Makanan tersebut seperti Nasi putih Roti putih. 2. Air putih Konsumsi banyak cairan dapat membantu seseorang tetap terhidrasi dan menggantikan cairan yang hilang akibat diare. Adapun yang dapat dikonsumsi untuk tetap terhidrasi antara lain Air putih Es batu dengan cara dihisap Air yang diperkaya elekrolit Teh tanpa kafein. FREEPIK/XB100 Roti putih dan nasi putih adalah makanan untuk diare yang baik. Keduanya mudah dicerna dan mengikat, artinya membantu mengentalkan kotoran yang encer akibat diare. 3. Makanan tinggi probiotik Dikutip dari VerywellHealth, makanan dengan kandungan probiotik atau sering disebut "bakteri baik" dapat mempersingkat durasi diare. Probiotik bekerja dengan melepaskan bahan kimia yang memecah racun perusak yang dihasilkan oleh bakteri tidak sehat yang menyebabkan diare. Contoh makanan probiotik seperti Kombucha Kimchi Kefir Yogurt. Baca juga 8 Gejala Diare yang Sering Diabaikan 4. Makanan asin Dilansir dari MedlinePlus, makanan yang asin dapat membantu seseorang segera pulih dari diare. Hal itu karena makanan asin mengandung natrium yang cukup tinggi, yang mempunyai peran untuk mengatasi masalah dehidrasi karena diare. Makanan asin contohnya seperti Sup kaldu jamur, ayam, atau sapi Telur asin Keripik. 5. Makanan berpotasium Makanan yang berpotasium tinggi bisa membantu mengembalikan mineral tubuh yang ikut keluar karena diare. Makanan berpotasium tinggi antara lain Pisang Kentang yang sudah dikelupas kulitnya, kemudian dipanggang atau direbus Apel Bayam. Baca juga Diare Bisa Menjadi Gejala Diabetes, Ini Penjelasannya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Ibuhamil perlu memerhatikan asupan makanannya, demi kesehatan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Makanan bergizi yang harus dikonsumsi harus memneuji gizi seimbang berupa krbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lain-lain. Bukan hanya makanan sehat yang perlu diketahui ibu hamil, pantangan makanan ibu hamil juga penting untuk diketahui.
Dipublish tanggal Jul 2, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 3, 2019 Waktu baca 3 menit Proses pencernaan makanan di dalam organ pencernaan, terutama usus, ternyata tidak lepas dari bantuan bakteri-bakteri baik. Bakteri baik ini bertugas untuk membantu melancarkan pencernaan dan memastikan proses metabolisme tubuh berjalan optimal. Kalau ingin pencernaan tetap lancar setiap hari, lantas bagaimana cara menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus? Simak tipsnya berikut ini. Jenis bakteri baik dalam usus Ada 2 jenis bakteri baik yang tinggal di usus dengan fungsi dan cara kerja yang berbeda. Jenis-jenis bakteri baik di usus antara lain Bifidobakterium. Jenis bakteri ini dapat membantu meringankan sindrom iritasi usus IBS dan gangguan pencernaan lainnya. Bakteri baik jenis bifidobakterium ini dapat Anda temui dalam berbagai produk susu. Laktobasilus. Bakteri ini bertugas untuk mencegah dan mengobati diare. Selain itu, laktobasilus juga berguna untuk mencerna laktosa. Bakteri ini dapat Anda temukan dalam yogurt dan makanan fermentasi lainnya. Selain baik untuk sistem pencernaan tubuh, manfaat bakteri baik juga dapat mencegah penyakit jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta membantu usaha Anda untuk menurunkan berat badan. Sebuah penelitian mengatakan bahwa bakteri baik di usus ternyata berhubungan langsung dengan otak. Kehadiran bakteri baik ini dapat mengatur suasana hati dan tindakan sama seperti otak. Selain itu, bakteri baik juga berperan positif dalam memaksimalkan perkembangan kesehatan mental dan kemampuan kognitif. Baca Juga Perbedaan Probiotik dan Prebiotik yang Perlu Anda Tahu Cara menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus Kunci untuk menjaga kesehatan bakteri baik dalam usus terletak pada makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Berikut ini adalah makanan yang sebaiknya dikurangi atau Anda perbanyak untuk menjaga bakteri baik di dalam usus, yakni 1. Mengurangi makanan yang mengandung pemanis buatan Batasi atau bahkan hindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Pasalnya, pemanis buatan mengandung kadar gula tinggi yang bisa memicu diabetes. Tak hanya itu, pemanis buatan juga akan mengurangi populasi bakteri baik di dalam usus. 2. Mengurangi antibiotik Ketika sakit, Anda mungkin terbiasa minum antibiotik untuk membunuh bakteri jahat dalam tubuh. Sayangnya, tidak hanya bakteri jahat yang mati, tetapi juga bakteri baik. Mengonsumsi antibiotik terlalu lama bisa mengurangi jenis dan populasi bakteri baik di dalam usus. 3. Mengurangi konsumsi daging merah Bila Anda ingin menjaga kesehatan bakteri baik di usus, ada baiknya batasi konsumsi daging merah mulai dari sekarang. Tanpa disadari, mengonsumsi banyak daging merah dapat meningkatkan jumlah bakteri jahat bernama Bilophila. Bakteri Bilophila yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan. Tak hanya itu, kebanyakan makan daging merah juga dapat menurunkan jumlah bakteri baik di dalam tubuh. 4. Mengonsumsi makanan fermentasi Guna menjaga kesehatan bakteri baik di usus, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan fermentasi. Hal ini karena makanan fermentasi biasanya mengandung banyak bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh. Contoh makanan fermentasi adalah tapai, yoghurt, kimchi, kombucha, dan kefir. Agar hasil maksimal, makanlah makanan fermentasi dengan porsi yang sesuai. Setelahnya, bakteri baik akan banyak masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak secara baik di dalam usus. 5. Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan kacangan-kacangan Seperti yang sudah diketahui, sayuran dan buah-buahan mengandung serat yang bermanfaat bagi tubuh. Serat akan menjadi “rumah” bagi bakteri baik untuk tumbuh subur dan mengoptimalkan proses pencernaan. Selain sayur dan buah-buahan, asupan serat tinggi juga bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi kacang-kacangan. Akan tetapi, Anda tetap harus membatasi jumlahnya karena kacang juga mengandung lemak yang tinggi. 6. Konsumsi suplemen probiotik Mengonsumsi suplemen probiotik juga dapat membantu menjaga kesehatan usus, terutama pada orang yang sedang mengalami gangguan usus. Meski begitu, suplemen ini juga bisa dikonsumsi saat Anda sedang sehat, kok! Suplemen probiotik mengandung banyak bakteri baik yang tepat bagi tubuh. Dengan mengonsumsi suplemen probiotik, organ pencernaan Anda akan menjadi sehat dan terasa nyaman. Bahkan, suplemen ini juga bisa membantu meringankan kerja usus dalam mencerna makanan. Suplemen probiotik yang dijual di pasaran tersedia dalam berbagai bentuk, beberapa di antaranya bentuk cairan atau kapsul. Sebaiknya konsultasikan lebih lanjut apakah Anda membutuhkan suplemen probiotik untuk menjaga kesehatan bakteri di usus atau tidak. Baca Selengkapnya 10 Makanan Sumber Probiotik untuk Kesehatan Vagina 27 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Dalamarti, meski seorang wanita dalam kondisi sehat, tetapi ada beberapa hal yang perlu diubah untuk menjaga agar kehamilannya dapat berjalan tanpa gangguan. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal ini adalah konsumsi makanan, minuman, atau lainnya.
Dipublish tanggal Agu 11, 2019 Update terakhir Des 17, 2021 Waktu baca 3 menit Bakteri identik dengan mikroba jahat, padahal sebenarnya bakteri tidak selalu bersifat negatif. Ada kalanya keberadaan bakteri justru sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi organ tubuh, asal jenis bakteri tersebut adalah bakteri baik atau probiotik. Jumlah bakteri baik ataupun bakteri jahat pada tubuh juga bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ketika tubuh lebih sering mendapatkan makanan yang kurang bergizi dan tanpa mempertimbangkan kondisi kesehatan, maka ada kemungkinan terdapat lebih banyak bakteri jahat pada tubuh. Untuk itu dibutuhkan keseimbangan antara keberadaan bakteri baik dan bakteri jahat dalam tubuh dalam mencegah munculnya berbagai risiko penyakit. Bakteri baik umumnya berada di saluran cerna terutama pada usus, yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan. Mengenal 2 Jenis bakteri baik dalam pencernaan Bakteri baik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Bifidobakterium dan Laktobasilus. Laktobasilus adalah jenis kelompok bakteri baik yang paling mudah ditemukan pada beberapa produk minuman seperti yoghurt dan minuman probiotik untuk membantu mengatasi masalah intoleransi laktosa ataupun diare. Sedangkan, bakteri baik Bifidobakterium dapat ditemukan dalam berbagai produk susu yang berguna untuk membantu mengurangi gejala sindrom iritasi usus. Baca juga Mengulas Lengkap Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia Selain diproduksi secara alami oleh tubuh, probiotik atau bakteri baik juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan berikut. Beberapa panduan ini dapat meningkatkan jumlah bakteri baik, di antaranya Kurangi asupan pemanis buatan Kandungan pemanis buatan pada makanan maupun minuman tidak hanya berdampak buruk terhadap kadar gula darah, akan tetapi juga berpengaruh pada jumlah bakteri baik atau probiotik di dalam saluran pencernaan. Selain meningkatkan risiko diabetes, konsumsi pemanis buatan juga bisa menurunkan jumlah perkembangan bakteri baik dalam usus. Hal ini secara tidak langsung juga dapat menimbulkan berbagai masalah pada sistem pencernaan. Perbanyak konsumsi makanan hasil fermentasi Makanan atau minuman fermentasi sangat dianjurkan apabila Anda ingin meningkatkan jumlah bakteri baik atau probiotik dalam usus. Hal ini disebabkan karena hasil fermentasi secara alami sudah mengandung berbagai jenis probiotik yang dapat menambah jumlah bakteri baik pada usus. Beberapa jenis makanan fermentasi yang bisa Anda pilih adalah kimchi, tempe, tapai, dan kombucha. Selain makanan, produk olahan susu yang telah difermentasi seperti yoghurt dan juga kefir sangat baik untuk meningkatkan kesehatan saluran cerna. Untuk mendapatkan hasil optimal, Anda dapat mengonsumsi makanan dan minuman hasil fermentasi ini dengan takaran yang sesuai dan tidak berlebihan. Baca juga Jenis Yoghurt dan Manfaat Yoghurt Bagi Kesehatan Konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya serat akan sangat baik bagi kesehatan karena serat yang masuk ke dalam tubuh akan dibutuhkan oleh bakteri baik untuk berkembang dan membantu memperlancar proses pencernaan. Tak hanya itu, kacang-kacangan juga mengandung banyak serat yang dapat membantu kesehatan organ pencernaan seperti usus dan membantu makanan agar lebih cepat diserap tubuh. Namun, Anda tetap harus membatasi jumlah kacang-kacangan yang Anda konsumsi agar tidak berlebihan karena kacang memiliki kandungan lemak nabati yang tinggi. Konsumsi tambahan probiotik dari luar Selain dari sumber makanan alami, Anda juga dapat meningkatkan jumlah probiotik dalam tubuh dengan mengonsumsi suplemen probiotik. Suplemen probiotik sudah banyak tersedia di toko obat dan apotek dalam bentuk cairan maupun kapsul. Fungsi dari probiotik ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh terutama melancarkan fungsi kerja usus. Mengurangi jumlah asupan protein hewani Protein tentu sangat baik bagi tubuh, salah satunya untuk menambah massa otot. Sumber protein juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu protein hewani dan protein nabati. Kedua jenis protein ini baik, tetapi sebaiknya Anda menghindari konsumsi protein dari hewan terlalu banyak karena akan berpengaruh pada kesehatan usus. Baca juga Selain Daging, Ini 5 Makanan Tinggi Protein Konsumsi makanan yang mengandung polifenol Selain mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, cara meningkatkan bakteri baik pada saluran pencernaan lainnya adalah dengan mengonsumsi polifenol. Kandungan polifenol bisa membantu menstabilkan tekanan darah dan mencegah terjadinya inflamasi atau peradangan pada tubuh terutama pada usus. Selain itu, polifenol juga mengandung antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mencegah radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Anda dapat memperoleh kandungan polifenol dari makanan seperti dark chocolate, bawang putih, brokoli dan teh hijau. 29 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
seperti virus, bakteri dan jamur yang menyerang bahan makanan yang mentah seperti pada sayuran, buah-buahan, susu, daging, dan banyak makanan yang sudah dimasak seperti nasi. Roti, kue dan lauk pauk. Makanan yang telah dihinggapi mikroorganisme itu mengalami penguraian sehingga dapat mengurangi nilai gizi dan kelezatannya bahkan makan yang telah
- Sejumlah makanan sudah terbukti mampu mencegah Anda mengalami penyakit saluran pencernaan. Mengutip Medline Plus, saluran pencernaan gastrointestinal/GI kita memainkan peran penting terhadap kesehatan karena bertanggung jawab untuk menyerap nutrisi dan menghilangkan pencernaan meliputi mulut, lambung, dan usus, bersama dengan hati, kantong empedu, dan pankreas, menjalankan fungsinya. Baca juga 10 Penyakit Saluran Pencernaan yang Tidak Bisa Disepelekan Di sepanjang saluran pencernaan, banyak penyakit dapat terjadi, di antaranya Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi. Di kerongkongan, seperti striktur penyempitan, akalasia, dan esofagitis. Di lambung, seperti gastritis, penyakit refluks gastroesofageal GERD. Di hati, seperti hepatitis B, hepatitis C, sirosis, gagal hati, serta hepatitis autoimun dan alkohol Di empedu, seperti batu empedu, kolesistitis, dan kolangitis Di pankreas, seperti pankreatitis dan pseudokista pankreas Di usus, seperti infeksi usus, penyakit celiac, penyakit crohn, kolitis ulserativa, sindrom iritasi usus besar, radang usus, dan kanker. Di rektal, seperti fisura anus, wasir, proktitis, dan prolaps rektum. Kemudian, gangguan pencernaan yang biasa terjadi sebagai gejalanya meliputi Kembung Kram Gas Nyeri perut Diare Sembelit. Baca juga Pendarahan Saluran Pencernaan Gastrointestinal Gejala dan Penyebab Semua gangguan dan penyakit saluran pencernaan itu bisa Anda cegah dengan berbagai makanan yang dikonsumsi secara seimbang. Makanan apa saja itu? Mengutip Healthline, berikut daftar makanan yang dapat membantu Anda mencegah penyakit saluran pencernaan 1. Yogurt Yogurt mengandung bakteri baik yang dikenal sebagai probiotik. Probiotik hidup di saluran pencernaan untuk membantu meningkatkan kelancaran pencernaan dan menjaga usus tetap sehat. LipgHPN.
  • q55vogdusm.pages.dev/74
  • q55vogdusm.pages.dev/66
  • q55vogdusm.pages.dev/299
  • q55vogdusm.pages.dev/237
  • q55vogdusm.pages.dev/153
  • q55vogdusm.pages.dev/452
  • q55vogdusm.pages.dev/175
  • q55vogdusm.pages.dev/64
  • makanan yang dikonsumsi seseorang dapat mengandung bakteri untuk mencegah